Disleksia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
 Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau "leksikal").
Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan  seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam  perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan  kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia.  Selain memengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga  ditengarai juga memengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa  pengidapnya.
Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai  penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang  untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga  dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan  kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori  pada otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap  tidak konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula  bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian,  panjang lebar.
Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.
Ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak.  Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area  fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah  telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan  mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang  dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan  berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat  mengalami keuslitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca,  kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam  menerima.
Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia adalah Albert Einstein, Tom Cruise, Orlando Bloom, Whoopi Goldberg, Lee Kuan Yew dan Vanessa Amorosi



 

0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar nyaa,,,